Mitos rumah tusuk sate tak akan asing di telinga penduduk Jawa. Penyebaran mitos ini justru makin meluas ke semua negeri bersamaan jumlahnya transmigrasi penduduk Jawa ke beberapa lokasi di Indonesia. Bermacam mitos berkembang di masyarkat mengenai kehadiran rumah tusuk sate. Mitos yang sangat umum ialah seorang yang tinggal di dalam rumah tusuk sate akan alami kesialan besar. Dari mulai gangguan-gangguan ghaib, penyakit, sampai kematian.
Terjadi sangat banyak peristiwa riil berkaitan mitos itu. Hingga memperkuat sugesti penduduk tentang mitos rumah tusuk sate. Tahu hal tersebut banyak penduduk hindari untuk menempati rumah tusuk sate. Lantas seperti apakah mitos rumah dengan tempat tusuk sate menurut pandangan kebiasaan jawa, islam, serta fengshui. Lalu apa mitos yang menyebar mengenai rumah tusuk sate ini. Di tempat ini saya akan membahas semua untuk Anda.
Letak Rumah Tusuk Sate
Mungkin Anda sudah mengetahui tentang letak rumah tusuk sate. Ya, seperti yang Anda pikirkan. Dengan simpel rumah tusuk sate adalah satu rumah yang letaknya di ujung jalan jalan pertigaan. Untuk lebih jelas nya bisa Anda lihat gambar berikut ini.
Rumah Tusuk Sate Menurut Kebiasaan Jawa
Dalam penduduk Jawa yakin jika rumah yang terdapat pada tempat tusuk sate dipandang dapat membawa kesialan buat penghuninya. Penghuni akan alami kerugian serta kesialan yang besar dengan tidak diduga sesudah menempati rumah tusuk sate. Rumah tusuk sate pun adalah tempat terakumulasinya daya negatif di seputar lokasi itu, hingga jadi tempat makhluk gaib bergabung. Mungkin memang terdengar aneh, akan tetapi perihal ini sering dapat dibuktikan dengan timbulnya kejadian-kejadian aneh yang tetap dihadapi pemilik rumah tusuk sate.
Saya juga seringkali mendapatkan berita dari saudara serta rekan-rekan saya mengenai tetangga mereka yang alami peristiwa aneh menjadi yang tinggal di rumah tusuk sate.
Satu saat rekan menceritakan, di kampunya ada seorang yang beli rumah tusuk sate yang dibelinya dengan harga terjangkau. Walau tahu mengenai mitosnya, sang konsumen tetaplah menempati rumah ini. Satu bulan berlalu, pemilik rumah ini seringkali sakit-sakitan. Walau sebenarnya tidak ada kisah penyakit serius awal mulanya. Sampai pada akhirnya pemilik rumah itu wafat sesudah dua bulan sakit.
Narasi yang lain berlangsung di kampung saya, tidak lebih dari 7 rumah dari rumah saya dibuat satu rumah kayu jati tua. Entahlah pemiliknya tahu ataukah tidak, tempat tempat tinggalnya terdapat pas tusuk sate. Pemilik rumah itu seingat saya masih tetap cukuplah muda. Sial nya, 4 bulan lalu ia diketemukan meninggal di kamarnya. Ini cerita riil yang saya jumpai sendiri serta berlangsung dekat dengan rumah saya.
Rumah Tusuk Sate Menurut Fengshui
Pengetahuan fengshui demikian popular saat kita mengulas mengenai rumah. Jadi saya selipkan di tempat ini pandangan fengshui mengenai rumah mitos yang tengah kita ulas. Dari beberapa sumber yang saya baca, menurut fengshui tempat tusuk sate dipandang mempunyai tempat yang jelek bila dipakai menjadi rumah. Seperti dalam menurut kebiasaan Jawa, pengetahuan fengshui berasumsi jika daya negatif akan bergabung pada rumah dengan tempat ini.
Dilihat dari saluran hawa yang sangat kencang yang masuk ke rumah, bisingnya nada kendaraan, dan sorot lampu kendaraan yang tentang jendela rumah serta debu-debu yang masuk terlalu berlebih memengaruhi ketidaknyamanan beberapa yang tinggal di rumah. Hingga dapat memunculkan beberapa kegelisahan yang dengan setahap akan memengaruhi psikologis penghuninya. Bila kita lihat baik-baik pandangan pengetahuan fengshui ini lebih rasional dibanding dengan yang diterangkan menurut kebiasaan Jawa.
Rumah Tusuk Sate Menurut Islam
Berlainan pandangan dari keterangan awal mulanya. Rumah tusuk sate menurut islam membetulkan asumsi jika rumah itu membawa kesialan atau kerugian. Dalam agama islam, membetulkan atau yakini jika kesialan berlangsung sebab dampak tempat rumah adalah bentuk Thiyyarah. Thiyyarah ialah mempercaya jika dianya akan alami kesusahan atau kesialan sebab lihat, dengar, atau alami suatu hal.
Dalam Hadis kisah Tirmidzi “Thiyyarah ialah kesyirikan, Thiyyarah ialah kesyirikan, Thiyyarah ialah kesyirikan.”
Dari hadis di atas bisa kita mengerti jika seorang sudah yakini Thiyyarah jadi sama juga sudah mengetuk pintu kesyirikan serta masuk ke dalamnya. Sedang syirik adalah dosa yang terbesar. Oleh karena itu, mitos rumah tusuk sate dalam islam tidak bisa dipercaya.
Dari keterangan di atas Anda bisa yakin ataukah tidak mengenai mitos rumah tusuk sate. Dengan adanya banyak peristiwa yang terjadi dalam mitos itu, entahlah itu berlangsung sebab mitos ataulah bukan, yang tentu semua peristiwa itu berlangsung atas kehendak sang penguasa alam semesta. Kita menjadi manusia semakin lebih baik jika hindari beberapa hal yang merugikan kita, toh masih tetap sangat banyak rumah yang tidak dalam tempat tusuk sate.
Sesudah membaca penjalasan mungkin terbersit dipikiran Anda apa mitos rumah tusuk sate yang berada di penduduk, atau adakah langkah mensiatasi mitos itu? Baikalh, mumpung masih juga dalam satu tema perbincangan saya sekalipun akan memberi keterangan tentang mitos-mitos yang menyebar serta cara-cara untuk menahan terjadinya perihal yang tidak diharapkan terkait dengan mitos itu
10 Mitos Rumah Tusuk Sate
Bermacam mitos yang menyebar tentang tempat rumah yang tusuk sate ini ialah seperti berikut :
- Mengakibatkan musibah serta kesusahan buat yang tinggal di rumah
- Rumah diselimuti oleh daya negatif
- Muncul gangguan-gangguan makhluk ghaib serta penampakannya
- Alami kesialan terus-terusan
- Rejeki jadi seret atau terhalang
- Menyebabkan pertikaian dengan tetangga
- Penghuni berefek alami sakit-sakitan
- Riskan berlangsung kecelakaan
- Menghadirkan ketidanyamanan serta kegelisahan
- Rumah sulit di jual serta harga jualnya tambah murah
Langkah Menangani / Mencegah Terjadinya Mitos Rumah Tusuk Sate
- Tempatkan pintu penting rumah tidak menghadap langsung ke jalan. Dapat Anda tempatkan dibagian kanan atau kiri rumah.
- Menanam beberapa tanaman hijau di halaman rumah seperti mangga, rambutan dan lain-lain. Fungsinya menjadi penyaring hawa serta debu supaya kuailtas hawa masih terbangun dengan baik serta sehat.
- Menempatkan cermin pada tembok depan rumah untuk kurangi intensitas sinar yang masuk serta memberi tanda pada pengendara supaya tahu di ujung jalan ada rumah.
- Berikan pagar pembatas serta pagar ghaib menjadi penangkal kejahatan serta daya negatif
- Dirikan satu toko atau warung dimuka rumah. Tidak hanya bisa mencegah daya negatif, menurut kebiasaan Jawa tempat tusuk sate akan begitu menguntungkan buat usaha dagang.
- Memakai azimat atau benda bertuah yang dapat pancarkan daya positif serta menetralkan daya negatif yang ada.
- Lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta supaya terlindung dari bencana yang mungkin berlangsung.
Sampai di tempat ini keterangan saya tentang mitos rumah tusuk sate yang sudah berkembang cepat di masyarkat. Untuk Anda yang sudah sudah terburu menempati rumah tusuk sate janganlah cemas aplikasikan beberapa cara di atas serta lebih dekatkanlah diri pada Sang Pencipta.
0 Comments