Sampai kini beberapa pakar berupaya pecahkan rahasia pengawetan mumi. Beberapa terori dalam serangkaian riset berkelanjutan dikerjakan telah. Menurut teori, daging yang dikubur di tanah ataupun yang diletakkan pada tempat yang terbuka akan membusuk serta terurai karena kegiatan bakteri. Akan tetapi, di badan mumi tidak diketemukan terdapatnya kegiatan bakteri. Perihal ini menyebabkan badan mumi masih awet.
Sampai kini didapati ada cara-cara untuk menghalangi kegiatan bakteri, seperti menaruh daging pada lingkungan ekstrim (panas serta dingin yang tinggi), ruangan hampa hawa, serta dimasukan ke air yang memiliki kandungan sulfur. Namun, kondisi itu belum pernah dikerjakan pada mumi yang disimpan dalam piramida.
Riset untuk riset selalu dikerjakan untuk mengungkap tabir kenapa mumi bisa awet sampai beberapa ribu tahun. Ada dua penelitian/ riset ilmiah yang akan saya bahas pada posting ini tentang mengungkap tabir kenapa mumi dapat awet:
Pertama
Hadir dari satu instansi penelitian pertanian di Amerika. Penelitian itu memakai beberapa ekor ayam menjadi kelinci eksperimen. Ayam-ayam itu dimasukan ke dua ruang yang terkontaminasi bakteri pembusuk. Ruang pertama dikasih ion negatif sedang ruang ke-2 tidak. Sesudah menanti sekian waktu, penelitian juga tunjukkan akhirnya.
PENTING: 9 FAKTA MENGERIKAN TENTANG PIRAMIDA MESIR
Keadaan ayam di ruangan yang dikasih ion negatif masih sehat. Selain itu keadaan ayam di ruang ke-2 sudah menjumpai ajal. Sesudah di teliti lebih mendalam pemicu tidak matinya ayam di ruang pertama adalah ion negatif. Ion negatif adalah ion yang tidak konstan atau ion yang elektron bebasnya lepas.
Mengakibatkan, ion itu tetap mencari pasangan supaya masih konstan. Prinsip stabilitas ion berikut yang digunakan oleh penduduk Mesir untuk mengawetkan mumi. Ruang tempat mumi bersemayam nyatanya penuh dengan ion negatif. Ion negatif yang isi peti mumi itu berikatan dengan bakteri yang ada di ruang ataupun di peti. Ikatan yang tercipta membunuh sekaligus juga hentikan kegiatan bakteri.
Kedua
Tahun 1920, seseorang periset berkebangsaan Perancis bernama Bovis bangun satu piramida kecil setinggi 2,5 kaki dari permukaan tanah. Didalamnya, pas di bawah puncak piramida ditempatkan bangkai kucing. Bangkai kucing ini ditempatkan pada sepertiga sisi atas piramida, yakni diibaratkan sesuai dengan keadaan kamar raja (Firaun) pada piramid paling besar di Mesir. Serta hasil riset Bovis mengatakan jika bangkai kucing itu betul-betul mongering, tidak membusuk serta bahkwan menjadi mumi!
Memang tidak dapat disangkal, nyatanya pengetahuan kita saat ini sudah dipunyai beberapa ribu tahun kemarin oleh penduduk Mesir. Sebetulnya ada banyak penelitian-penelitian ilmiah yang berupaya membuka rahasia mumi awet, akan tetapi dua dari itu semua saya fikir telah mewakili dari apakah sebagai pertanyaan kita semua.
Yeah, walau saya meyakini jika rekan-rekan semua sudah tahu bagaimana mumi dapat awet tersebut penelitian-penelitian ilmiah sains moderen yang mengungkapnya, akan tetapi tidak ada kelirunya jika kita kembali kenang dikit kedahsyatan waktu lantas yang rasa-rasanya “lebih maju dari waktu sekarang”!
0 Comments