Pernah Dengar Kisah Kucing Nabi Muhammad? Mari Kita Simak!

Pernah Dengar Kisah Kucing Nabi Muhammad? Mari Kita Simak! - Anda sempat dengar cerita mengenai kucing peliharaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam? Dalam cerita yang beredar banyak di internet dijelaskan:


Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mempunyai seekor kucing yang dinamakan Mueeza (Muizzah). Satu waktu, di saat Nabi akan ambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan enjoy diatas jubahnya. Tidak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi juga memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Saat Nabi kembali pada rumah, Muezza terjaga serta merunduk sujud pada majikannya. Jadi balasan, Nabi mengatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke tubuh mungil kucing itu sekitar 3 kali. Dalam kegiatan lain, setiap saat Nabi terima tamu di tempat tinggalnya, nabi tetap menggendong mueeza serta di simpan dipahanya. Satu diantara karakter Mueeza yang Nabi gemari adalah dia tetap mengeong saat dengar adzan, serta seakan-akan suaranya terdengar seperti ikuti lantunan suara adzan. Pada beberapa sahabatnya, Nabi memberi pesan untuk menyayangi kucing peliharaan, seperti menyanyangi keluarga sendiri.

Benar-benar cerita yang begitu menarik, begitu seorang satu tingkat Rasulullah juga menyayangi kucing demikian besarnya. Tetapi, cerita mengenai kucing peliharaan Nabi ini tidak dijelaskan benar-benar dalam kitab-kitab hadits, yang arttinya cerita ini ialah cerita palsu. Hingga golongan Muslimin haram untuk menebarkannya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, 

إِنَّ كَذِبًا عَلَىَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ ، مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Sesungguhnya berdusta atas namaku tidak sama juga dengan berdusta pada selainku. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan menyengaja, karena itu sebaiknya ia tempati tempat duduknya di neraka.” (HR. Bukhari no. 1291 serta Muslim no. 4).

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, 

مَنْ رَوَى عَنِّى حَدِيثًا وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ

“Siapa yang meriwayatkan dariku satu hadits yang dia menyangka jika itu dusta, karena itu ia ialah salah seseorang dari dua pendusta (sebab meriwayatkannya).” (HR. Muslim)
Reactions

Post a Comment

0 Comments