Berikut Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal yang Perlu di Waspadai

Berikut Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal yang Perlu di Waspada - Keputihan seringkali jadi permasalahan buat beberapa wanita. Keputihan yang kebanyakan serta bau seringkali mengakibatkan perasaan tidak nyaman. Walau sebenarnya, sebenarnya keputihan itu adalah pemberi tanda sehat atau tidaknya pada organ intim Anda, lho. Lalu, bagaimana keputihan yang normal? Serta apakah ciri keputihan tidak normal?


Seperti apakah ciri-ciri keputihan yang normal? 

Keputihan atau vaginal discharge ialah keluarnya cairan badan dari vagina. Keputihan memang berlangsung dengan alami pada semua wanita, sama dengan siklus menstruasi. Umumnya cairan yang keluar berbentuk cairan kental serta lengket, akan tetapi lebih cair serta bening saat berlangsung ovulasi.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Atasi Keputihan

Keputihan yang normal biasanya berwarna putih dengan jumlahnya yang dikit serta struktur yang lengket. Keputihan ini berperan untuk bersihkan bakteri serta kuman di dalamnya. Cairan yang dibikin oleh kelenjar di vagina serta serviks akan membawa beberapa sel mati serta bakteri keluar dari vagina. Perihal ini pula yang membuat vagina jadi bersih serta menolong menahan infeksi.

Seperti apakah ciri-ciri keputihan tidak normal yang perlu Anda cermati? 

Sejumlah besar keputihan dipandang lumrah serta aman jika berlangsung saat depresi, kehamilan, atau kegiatan seksual. Akan tetapi, sebaiknya Anda kontrol ke dokter bila keputihan yang berlangsung dibarengi beberapa gejala seperti vagina berasa sakit, warnanya tidak putih, serta bau tidak enak. Keadaan ini biasa didapati menjadi keputihan patologis.

Tersebut adalah beberapa ciri serta tanda-tanda keputihan yang tidak normal: 


  • Keputihan yang berwarna coklat serta berdarah, umumnya dibarengi sakit di bagian panggul serta agenda menstruasi Anda tidak teratur. 
  • Cairan keputihan yang keluar berwarna keruh seperti abu-abu atau kekuningan, bisa mengisyaratkan terdapatnya penyakit menyebar seksual seperti gonore. Keadaan keputihan ini terkadang pun dibarengi perasaan sakit dibagian panggul serta waktu Anda kencing. 
  • Bila cairan keputihan Anda keluar dalam jumlahnya yang banyak serta diimbangi dengan vagina yang membengkak, ngilu di seputar vulva, serta gatal-gatal, hal tersebut dapat dikarenakan oleh infeksi jamur vagina 
  • Sedang bila keputihan Anda berwarna putih, abu-abu, atau kuning dengan aroma yang amis atau asam, hal tersebut dapat dikarenakan oleh bacterial vaginosis. Terkadang keadaan ini pula dibarengi perasaan gatal serta merah di ruang vagina. 
  • Bagaimanakah cara menangani keputihan tidak normal ini? 
  • Bila Anda alami keputihan tidak normal, sebaiknya Anda menanyakan serta konsultasi ke dokter terlebih dulu. Nanti dokter akan menjumpai kisah kesehatan vagina Anda. Keputihan pada intinya diobati bergantung pada akar masalahnya. 


Contohnya, infeksi jamur umumnya diobati dengan obat antijamur yang dioles-oleskan ke vagina berbentuk cream atau gel. Sedang keputihan yang dikarenakan oleh bakteri vaginosis diobati dengan pil atau cream antibiotik. Perumpamaannya seperti bakteri trikomoniasis umumnya diobati dengan obat metronidazol atau tinidazole. Tapi, Anda dapat lakukan penyembuhan serta mencegah di dalam rumah untuk menangani keputihan tidak normal lewat cara di bawah ini:


  • Pakai cairan antiseptik spesial kewanitaan yang memiliki kandungan povidone – iodine waktu menstruasi untuk bersihkan sisi luar vagina, untuk menahan keputihan yang tidak normal sesudahnya. 
  • Pakai kondom bila berhubungan seksual satu minggu sesudah mulainya penyembuhan, atau nantikan satu minggu sebelum lakukan hubungan seksual. Perihal ini menahan terdapatnya penyebaran penyakit seksual. 
  • Membersihkan vagina serta janganlah lupa untuk pastikan sisi vagina serta selangkangan supaya masih kering, terlepas dari kelembaban. 
  • Tetap bersihkan dari sisi depan ke belakang untuk menahan bakteri masuk ke vagina. 
  • Pakai celana dalam yang terbuat dari 100% katun serta jauhi gunakan celana yang sangat ketat.
Reactions

Post a Comment

0 Comments